“Memancing
dalam air keruh” itulah peribahasa yang tepat dengan keadaan saat ini. Banyak
pihak yang sedang asik berlomba-lomba membuat hoax yang membuat para pelajar SMA pusing tujuh keliling.
Sejak masuk awal ajaran baru 2012-2013
mereka sudah cukup tegang menghadapi kenyataan yang telah di tentukan oleh Diknas
bahwa Ujian Nasional (UNAS) yang pada mulanya hanya 5 paket menjadi 20 paket. Selain
itu, Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis di tiadakan
dan di ganti dengan Seleksi Nasional Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri
(SNMBPTN) yang dapat di ikuti seluruh siswa-siswi SMAN/SMK/Swasta dengan
menginput nilai raport mulai dari kelas 10 semester 1 hingga kelas 3 semester 1.
Tak hanya berhenti disitu saja yang
menjadi beban pikiran, kali ini isu yang sempat dimuat di salah satu jejaring
sosial yang mengatakan akan adanya barcode yang ada pada naskah soal serta
lembar jawaban komputer pun juga sedang menghantui mereka. Bagaimana tidak,
jika dalam 1 ruangan yang berisi 20 siswa dengan paket yang berbeda-beda dan
soal dan lembar jawaban komputer yang bercode semakin memperkecil peluang
terjadinya kebocoran soal. Sedangkan isu yang terakhir di dapat bahwa paket
UNAS tak lagi 20 paket akan tetapi menjadi 30 paket. Sanksi yang tegas juga
telah di siapkan oleh Diknas bagi pengawas dan peserta ujian yang berani
melanggar tata peraturan yang telah di tetapkan.
Banyak
yang mengatakan pula bahwa UNAS kali ini adalah uji percobaan apakah nilai unas
dan kelulusan SMA sudah layak dan dapat di jadikan nilai untuk masuk ke
Perguruan Tinggi Negeri. Kemungkinan jika metode UNAS tahun ini banyak yang
mengalami kegagalan maka tahun depan akan direvisi kembali.